Makan Malam di Orilla Seafood Bondowoso

orilla catering and resto bondowoso

Saya sedang rebahan di kamar hotel sambil melihat-lihat menu makanan di aplikasi pemesanan makanan online, ketika sebuah notifikasi pesan masuk ke handphone. Ajakan untuk melihat-lihat kota Bondowoso sekaligus makan malam usai maghrib nanti. Membuat saya tak melanjutkan mencari menu makan di aplikasi makan online. Beralih menuju kamar mandi, lalu memulai ritual mandi. Bersiap jika nanti jemputan datang. Malam itu saya diajak makan di Orilla Seafood Bondowoso.

Orilla Seafood Bondowoso

Kami menuju bangunan berlantai 2 di kompleks ruko yang beralamat di jalan Ahmad Yani Bondowoso. Letaknya tak jauh dari Hotel Palm, tempat saya menginap selama tiga hari bertugas di Bondowoso. Tepatnya ada di ruko Ahmad Yani Regency, Kavling 1-2, Bondowoso. Posisinya yang berada di tepi jalan utama, membuat mudah di jangkau. Eh, tapi Bondowoso tuh kotanya kecil kok, Jadi pasti gampang menemukan resto ini.

Orilla seafood bondowoso

Tuan rumah mengajak saya ke sini, karena katanya pengen cobain menu yang ada di sini. Dia cerita kalau dulu pas awal berdirinya resto ini, Dia pernah makan di sini. Suasananya dulu tak sebagus dan selengkap sekarang. Dan menurutnya dulu tuh menu makannya not recommended.

Berhubung ada tamu (tamunya saya), terus bangunan dan suasana Orilla seafood ini juga sudah berbeda, lebih bagus, dia mengajak saya ke sini. Penasaran, apakah menunya juga sudah ada perbaikan atau masih seperti yang dulu. Karena saya tamu, ya ngikut aja ke mana tuan rumah membawa.

area outdoor Orilla seafood bondowoso

Tempat Luas dan Relatif Sepi

Hampir seluruh dindingnya dari kaca, sehingga dari luar terlihat kondisi di dalam resto. Saat kami sampai ke sana, sekitar pukul 18.40 WIB, restonya sepi. Tak nampak ada pengunjung di lantai 1. Padahal ini jam makan malam. Atau mungkin karena bukan akhir pekan, jadi sepi di sini. Entahlah.

Kami langsung naik tangga menuju ke lantai 2. Di lantai 2 ini ada area indoor dan outdoornya. Ada banyak meja tertata rapi, di kedua area ini. Kami tentu saja memilih tempat duduk di area outdoor. Ada satu keluarga yang sedang menikmati makan malam saat kami datang.

area indoor orilla resto bondowoso
Tempat duduk di area indoor

Di area outdoor ini, ada beberapa pohon berukuran besar. Yang membuat kami sempat heran juga, bagaimana pohon-pohon berukuran besar begini di tanam di lantai 2. Apakah di dalam pot, kalau iya, seberapa besar potnya. Kalau tidak, apakah akarnya tak merusak lantai 2 ini karena pasti akan tumbuh makin besar dan menyebar.

area outdoor orilla cafe bondowoso
Tempat duduk di area outdoor

Tak lama setelah kami duduk, pramusaji datang membawa buku menu. Kami pun lalu memilih menu masing-masing. Setelah pramusaji mencatat dan mengkonfirmasi lagi pesanan kami, dia lalu pergi dengan membawa serta buku menunya. Padahal saya berniat mau memotret buku menunya, tapi karena di bawa pergi nggak jadi deh. Kami lalu berbincang banyak hal sambil menunggu pesanan datang. Lama sekali pesanannya datang. Padahal cuma kami saja yang ada di situ.

Menu Makan Orilla Seafood Bondowoso

Pesanan kami malam itu adalah cuma asam manis, kakap merah bakar dan gurami goreng lada hitam. Pesanannya tidak diantar bersamaan. Datang satu persatu. Yang datang pertama tentu saja minumannya. Jeruk panas untuk saya, es jeruk dan es teler untuk tuan rumah.

Selain olahan seafood, tersedia juga olahan lain. Ayam dan bebek. Jadi yang nggak suka atau alergi olahan seafood, tetap bisa makan di sini.

Jeruk panas saya sudah mulai mendingin dan tinggal setengah gelas ketika akhirnya makanan datang. Yang pertama datang adalah cumi asam manis. Sekitar 10 menit kemudian, baru menu kedua diantar, yaitu gurami goreng lada hitam. Menyusul 3 piring nasi. Saat guraminya datang, kami heran, gok cuma digoreng saja gurami nya. Di filet, goreng berlapis tepung lalu di tata di piring saji, kok polos gini, mana saus lada hitamnya?

Oh rupanya sausnya di antar belakangan. Ada dua cawan saus lada hitam, disiramkan diatas gurami goreng oleh pramusaji yang tadi mengantar ikan. Kenapa cuma satu orang yang ngantar, kalau semisal dua orang, yang satu bawa gurami goreng, yang satu bawa sausnya, kan kami jadinya nggak bertanya-tanya sendiri.

Gurami lada hitam
Gurami lada hitam

Cumi dan gurami sudah datang, kami pun lalu mencuci tangan di wastafel yang letaknya tak jauh dari tempat kami duduk. Bersiap untuk makan.

Namun rupanya kesabaran kami mesti dipanjangkan lagi, karena menu ke tiga belum datang. Jadi ngobrol lagi deh, ngobrolnya “ngrasani” kok lama bener menunya datang. Capek rasan-rasan, akhirnya kakap merah bakar plus lalapannya datang. Kami pun lalu makan.

menu makan orilla seafood bondowoso

Lengkap dengan Spot Foto Keren

Selesai makan, kami tak langsung pulang. Porsi pesanan yang besar membuat kami tak mampu menghabiskannya. Sebenarnya lambung masih bisa menampung kok, tapi selera sudah berkurang banyak. Alasannya nanti saya tuliskan belakangan. Sambil menunggu makanan di bungkus, kami pun keliling area lantai 2 dan berfoto di beberapa titik di sana.

Spot foto orilla resto bondowoso

Ada beberapa spot foto di lantai 2 ini. Saya jadi curiga, spot foto ini disediakan supaya pengunjung tak bosan menunggu pesanan yang lama disiapkan.

Ada panggung untuk live music juga. Panggungnya saja, karena malam itu tak ada yang bernyanyi menghibur kami. Mungkin kalau ada acara dan pengunjung ramai, baru panggung itu digunakan. Teman saya mengatakan pernah menghadiri undangan acara pernikahan di sini. Lokasinya di lantai 1.

panggung live music

Jadi selain untuk tempat makan, juga bisa di sewa untuk acara-acara tertentu. Iya juga sih, walau tempatnya di ruko, tapi memang luas kok tempatnya. Di lantai 2 saja, saya amati area indoor dan outdornya bisa buat seratusan orang. Kalau standing pary, bisa menampung lebih banyak tamu lagi.

Kesan Setelah Makan di Orilla Seafood Bondowoso

Dari suasanana dan fasilitas ok lah ya. Luas dan nyaman. Toilet ada di lantai 1 dan 2. Di lantai 1 juga ada musholla. Luas dan sepi pengunjung membuat kami leluasa ngobrol dan pepotoan.

Kesan Mengenai Layanan

Dari segi pelayanan, ini yang menurut saya mesti ditingkatkan. Pertama soal lamanya pesanan, padahal jumlah pengunjung sedikit. Sampai kami pulang menjelang pukul 21.00, tak ada pengunjung lain yang datang ke lantai 2 ini. Entah kalau di lantai 1. Kedua, soal penyajian. Entah karena kurang pramusaji atau siapnya makanan waktunya nggak bersamaan, tapi bagi saya pengantaran pesanan satu persatu dengan jeda yang cukup lama ini membuat menjadi catatan jelek tersendiri.

Masih soal layanan, jadi kan di meja nggak tersedia tissue. Saat mau makan, nggak sengaja teman saya menyenggol gelasnya, dan ada sebagian yang tumpah ke meja. Akhirnya jalanlah saya ke area kasir.

Di samping area kasir, ada meja penerima tamu dan di belakangnya area dapur. Ada 4 orang di area ini, duduk ngobrol. Saya pun bilang minta tissue dan piring kosong. Satu orang berjalan ke dalam, sementara 3 temannya masih ngobrol. Saya pun menunggu petugas yang mengambillkan tissue dan piring kosong di dalam lalu saya bawa sendiri.

Dari ke tiga petugas yang ngobrol ini, tak ada satupun yang berinisiatif untuk mempersilakan saya kembali dan mengatakan nanti piring dan tissuenya akan di antar. Saya sih nggak masalah kok bawa piring dan tissuenya sendiri, tapi tuan rumah yang ngajak saya ke sini yang nggak terima, lihat tamunya bawa nampan sendiri berisi piring dan sekotak tissue.

Kesan Mengenai Makanan

Lanjut ke makanan. Cuminya di goreng tepung terlebih dahulu, baru di masak asam manis. Padahal teman saya berharap memperoleh cumi yang polosan. Dipotong-potong saja lalu dibumbui asam manis.

kakap bakar orilla

Kedua, gurami saus lada hitam. Teman saya cuma makan dua potong, lalu berhenti. Menurutnya “masih kayak dulu, not recommended” lalu lanjut makan dengan cumi.

Kakap bakar orilla, ini pesanan saya atas rekomendasi pramusaji. Bagi yang kenal saya, pasti tahu bahwa saya bisa menghabiskan satu ekor ikan utuh kalau pas lagi makan sajian ikan. Ikan-ikan berukuran besar tentu saja, dengan sedikit nasi dan sayuran.

Tapi malam itu, belum habis separo, saya sudah berhenti. Padahal saya makan tanpa nasi, ikan saja plus lalapan. Sambalnya enak sih, lalapan juga fresh. Tapi rasa ikannya tak membuat saya bernafsu untuk menghabiskannya. Jadinya nggak sebanding dengan lamanya kami menunggu.

Itulah pengalaman dan kesan saya makan malam di Orilla Seafood Bondowos. Kalau lain kali ada tugas ke Bondowoso, apakah saya akan kembali makan lagi di sini?

Tentu saja tidak. Tapi saya tetap berharap semoga ke depan, layanannya bisa lebih baik lagi.

20 Comments

  1. Berarti yang benar-benar terlihat perbaikannya hanya di tampilan restonya ya, Mbak. Tidak recommendednya kenapa kalau untuk menunya? Rasanya yang hambar, bahan baku utamanya kurang segar, atau alasan lainnya?

    • Uli

      Ehm kokinya kurang kali ya, jadi masaknya one by one. Lokasinya keren sih ya kalo yang hobi ngonten aman deh ini

  2. Capek banget ya nunggu makanan yang begitu lama. Apalagi pelayannya kurang sregep melayani

  3. Fenni (rejekingalir.com)

    Kalau lihat suasananya, boleh banget nih jadi tempat meeting juga ๐Ÿ˜„
    Daku pikir lama nunggu si kakap merah bakar bakal terbayar dengan rasanya, ternyata kurang ya kak Nanik.

  4. Smoga sarannya mba Nanik bisa didengar dan jadi motivasi lebih baik ke depan oleh restonya y. Aku juga lebih nyaman kalau penyajiannya lebih cepat. Jadi lebih cepat juga menikmati makanan yang ditawarkan. Makasih sudah berbagi mbaa

  5. Kalau menu ikan memang kualitas bagusnya wajib ada di ikannya ya mba. Klo ikannya segar bahkan bumbu minimalispun tetap rasanya OK dan malah memaksimalkan rasa aslinya yg enak

  6. Yaampun kok ikutan kesel sama 3 pelayan yang cuma ngobrol doang. Wkwkwk… Harusnya sih sat set ya ketika ada pelanggan minta sesuatu. Semoga, kedepannya pelayanan resto tersebut bisa lebih baik.

  7. Nunggu makanan lama pas datang kurang enak duhhh, ngerasa double kill banget ini sih. Padahal secara looks tampilan restonya cakep baner ya. Semoga saja kedepannya ada perbaikan dari sisi rasa masakan, pelayanan dan kecepatan penyajian pesanan ๐Ÿ˜‡ Sayang banget kalau ga di upgrade ke arah yang lebih positif.

  8. Semoga saja tulisan ini dibaca sama owner atau managernya
    Biar attitude para pekerja nya ditata ulang lagi terutama dalam hal keramahan dan pelayanan
    Sepele apapun, hanya soal minta tisu seharusnya mereka ada basa nasinya paling tidak
    Bukan membiarkan saja

  9. Idah Ceris

    Suka banget melihat bagian outdoornya, Mbak. Tapi interiornya juga nggak kalah keren lah, ya.

    Semoga servicenya nanti lebih baik lagi. Nggak bawa kotak tissue sendiri. Hihihi.

  10. Gleeekkkkk… Langsung pengin makan seafood siang ini, efek habis lihat dari ulasan mak Nani. Menu seafood gini sebenarnya comfort food banget sih untuk keluargaku, karena cara masaknya lebih beragam. Untungnya kami bertiga gak ada yang alergi seafood.

  11. Semoga tulisan ini jadi masukan untuk pemilik rumah makan ya untuk memperbaiki layanan dan rasa masakan biar pengunjung makin ramai

  12. Padahal dari tampai mata kelihatannya mantap banget nih menu di Orilla Seafood Bondowoso. Namun sayang, rasanya tak sepadan. Apalagi menunggu menunya cukup lama.

    Semoga next time bisa lebih baik, dan rasa makin mantaap.

  13. Dari luar kayak biasa aja pas udah ke dalem hoaah cakep amat tempatnya luas juga ya rekomen nih kalau mau buat acara

  14. Kalo hanya liat dari foto dan penyajiannya sih cantik dan menggugah selera ya mba. Tapi pas baca ulasannya, ternyata ga seenak kelihatannya hehe

  15. Padahal kalau dilihat tampilannya kelihatan enak. Tapi ternyata kurang sesuai sama selera ya. Mungkin plusnya itu di tempat kali ya yang enak buat foto-foto cakep

  16. Aku pernah ke bondowoso, tapi ga sampai menginap. Ternyata ada kuliner enak dan menarik untuk dikunjungi ya mbak, yaitu Orilla Seafood. Aku paling suka makanan seafood, wajib nyoba kalau ke kota Bondowoso lagi

  17. Aku selalu senang dengan review jujur begini..
    Bukan bermaksud menjatuhkan, tentunya.. karena semua yang dikritisi masih sangat bisa diperbaiki kinerjanya agar lebih baik bagi kemajuan Orilla Seafood Bondowoso.

    Mungkin sedikitnya pengunjung membuat stock bahan menjadi lamban keluar – masuknya sehingga ikan yang disajikan juga jadi kurang fresh lagi.

  18. Saya juga kurang suka dengan tempat makan yang bikin kapok datang lagi, hihihi. Pengecualian kalau tempat makannya punya spot foto yang oke dan bisa bikin nyaman blogger kayak kita ngetik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *