Pengalaman Naik Bus MTrans Royal Sultan Rute Malang Denpasar

MTrans Royal sultan

Efisiensi, kata ini lagi jadi trending di awal tahun 2025. Tempat saya bekerja pun terkena imbasnya, salah satunya adalah meminimalkan perjalanan dinas, dan kalaupun harus melakukan perjalanan karena sangat penting, maka di himbau perjalanan dinas Jawa dan Bali naik bus saja, tidak usah menggunakan pesawat.

Setelah ada himbauan ini, saya jadi teringat di pertengahan September 2024 kemarin ada tugas ke Bali. Lalu saya menawarkan apakah anak-anak dan suami mau ikut. Ternyata mereka antusias. Kalau berlima naik pesawat, pasti menguras isi dompet. Iya sih pesawat dan hotel saya memang ditanggung kantor, tapi suami dan anak-anak kan tidak. Dan karena memang pengennya naik angkutan umum, jadi pilihannya saat itu adalah naik bus.

Beli Tiket Melalui Aplikasi MTrans

Di Malang, kantor MTrans ada di jalan Raden Intan nomor 8, Arjosari. Lokasinya tak jauh dari kantor saya. Walau lokasinya dekat, saya memilih membeli tiket lewat aplikasi saja.

Tersedia berbagai pilihan jenis bus untuk rute Malang-Denpasar. Holiday class/Royal Sultan pagi dengan tempat duduk 2-1, harga tiketnya 365.000 rupiah. Executive Class dengan tempat duduk 2-2, harga tiket 280.000 rupiah. The Queen Sleeper, tempat duduk 1-1, ini bus sleeper ya, harga tiket 410.000 rupiah. Busnya ada yang berangkat pagi, ada juga yang berangkat sore.

Setelah memilih jenis bus dan jam keberangkatan, selanjutnya kita bisa memasukkan data penumpang, memilih tempat duduk, lalu melakukan pembayaran.

Saya memilih pagi dari Malang menuju Denpasar, supaya bisa menikmati pemandangan sepanjang perjalanan. Bus MTrans Royal Sultan, dengan tempat duduk 2-1. Jadwal bus berangkat pukul 08.00 WIB, dengan perkiraan lama perjalanan adalah 13 jam.

12 Jam sebelum keberangkatan, ada pesan wa dari pihak MTrans, mengingatkan untuk datang 1 jam sebelum jadwal bus berangkat dan melapor di bagian pelaporan penumpang. Saat melapor, menunjukkan barcode yang tiket yang ada di aplikasi MTrans.

Bus MTrans Royal Sultan Rute Malang-Denpasar

Hari H, pukul 06.45 saya sudah memesan taksi online untuk mengantar kami dari rumah menuju pool MTrans. Sekitar pukul 07.15 kami sudah sampai. Setelah melapor dengan menunjukkan barcode masing-masing penumpang yang ada di aplikasi, kami pun menuju ruang tunggu. Sebelum masuk ruang tunggu, ada petugas yang menanyakan apakah ada barang yang akan dimasukkan bagasi.

Saya, suami dan anak-anak masing-masing membawa tas punggung, berisi keperluan pribadi masing-masing. Iya, saya membiasakan kalau bepergian, urus bawaan masing-masing. Biar nyaman, kelima tas punggung dimasukkan bagasi saja. Petugas lalu memberi label pada bawaan kami.

Di ruang tunggu tersedia dispenser, ada teh dan kopi juga. Jadi sambil nunggu, kita bisa ngeteh ataupun ngopi.

Tak lama menunggu, bus pun datang. Petugas mulai memasukkan barang bawaan ke dalam bagasi. Namun penumpang belum boleh masuk. Masuknya nunggu dipanggil petugas satu per satu. Sambil menunggu, beberapa penumpang berfoto di depan bus. Saya dan suami pun tak ketinggalan, tapi anak-anak nggak ada yang mau diajak berfoto.

bus MTrans Royal Sultan

Satu persatu nama kami dipanggil oleh petugas. Dipanggil urut dari penumpang yang duduknya di bangku deretan belakang. Karena kami memilih tempat duduk di depan, nama kami yang terakhir dipanggil.

Setelah semua penumpang masuk, petugas membagikan tas kecil pada setiap penumpang berisi beraneka macam camilan. Susu, popmie, biskuit, keripik kentang, roti dan banyak lagi. Tersedia dispenser di bagian belakang, jika pengen bikin kopi atau teh, tersedia secara gratis.

Ada dua driver dan satu kru bus dalam perjalanan bus MTrans Royal Sultan ini. Semua mengenakan jas rapi, berdasi dan mengenakan kopiah. Satu driver membawa bus dari Malang hingga pelabuhan Ketapang di Banyuwangi. Setelah menyeberang, dari Gilimanuk hingga Denpasar digantikan oleh driver ke dua, sedangkan driver pertama istirahat. Pengaturan ini tentu saja membuat penumpang tenang ya, karena driver nggak bakal kecapekan ataupun ngantuk.

Perjalanan Malang – Denpasar Menyenangkan dan Mengenyangkan

Tepat pukul 08.00 bus melaju meninggalkan pool MTrans di jalan Raden Intan, Malang. Masuk tol Karanglo, melaju ke arah utara lalu berbelok ke timur. Bus keluar tol Tongas, wilayah Kabupaten Probolinggo. Tak lama setelah keluar tol, bus singgah di Depot Titin cabang Tongas. Depot ini terkenal menyajikan menu prasmanan dengan unggulan ayam lodho khas Trenggalek.

Saat itu sekitar pukul 10.00, para penumpang pun turun untuk memperoleh servis makan pagi. Makan pagi yang kesiangan, makan siang yang kepagian.

Kami masuk ke salah satu ruangan, sudah tersedia menu makan prasmanan. Urap-urap, sayur bening, sayur lodeh dan pilihan aneka lauk. Olahan ayam, ikan, daging, tahu tempe. Tak lupa ada sambal dan irisan buah semangka. Untuk minumnya ada teh dan jeruk, kalau ingin yang dingin, tinggal tambah es batu sendiri.

Di ruangan ini, yang makan khusus penumpang bus MTrans saja, sedangkan pelanggan perorangan maupun penumpang travel tersedia menu makan di ruangan utama Depot Titin.

Setelah semua penumpang selesai makan dan ada yang ke toilet, perjalanan pun dilanjutkan. Belum lama berjalan, kru bus sudah membagikan sebuah kotak kecil bertuliskan nama bus MTrans Royal Sultan, setelah di buka ternyata isinya camilan lagi. Kami masih kenyang, jadi camilannya di simpan saja.

Dari Tongas, perjalanan tidak lagi melewati tol. Menyusuri jalan lintas propinsi, Probolinggo – Situbondo – Banyuwangi.

Saat lewat Paiton, saya bisa melihat dengan jelas konstruksi bangunan dari pembangkit listrik tenaga uap, kapal-kapal yang memuat batubara pun bisa terlihat. Padahal seingat saya, beberapa kali saya lewat jalur ini, tapi nggak pernah bisa lihat karena tertutup pagar yang lumayan tinggi. Setelah terheran-heran, kok hari ini semua bisa kelihatan, baru deh sadar kalau saya lewat naik bis, yang posisi duduknya lebih tinggi dibanding naik travel.

Masuk wilayah Situbondo, terlihatlah pantai dan laut. Anak-anak pun senang menikmati pemandangan ini. Yah, walau hanya dari dalam bus yang melaju. Tapi dengan keindahan pemandangan ini tak membuat perjalanan jadi membosankan. Apalagi ada banyak camilan.

pantai situbondo

Memasuki kawasan hutan baluran, nampak beberapa monyet di pinggir jalan. Saat itu musim kemarau, sehingga pohon jati di area hutan daunnya meranggas. Tinggal batang pohon, cabang dan ranting saja yang tersisa. Tapi justru nampak indah juga pemandangan hutan jati yang daunnya meranggas ini.

hutan jati baluran

Sebelum masuk pelabuhan Ketapang, bus berhenti lagi di Depot Titin cabang Ketapang. Tapi hanya kru bus saja yang turun, dan turunnya cuma sebentar. Dia naik lagi ke dalam bus, membawa bungkusan kresek besar, lalu membagikan isinya pada para penumpang. Isinya nasi goreng, masih hangat. Saat itu sekitar pukul 4 sore.

nasi goreng

Menyeberang dengan Kapal Ferry

Bus lalu masuk ke area pelabuhan ketapang, saat itu bukan akhir pekan, sehingga lalu lintas di pelabuhan tak begitu ramai.

pelabuhan ketapang

Kru bus turun dan melapor pada petugas, lalu bus bergerak mengikuti arahan seseorang di luar. Kayaknya sih orang dari pihak bus juga, yang bertugas membeli tiket dan menunjukkan kapal mana yang harus dinaiki oleh bus.

Bus memasuki salah satu kapal tanpa harus mengantri panjang. Begitu bus sudah terparkir di dalam kapal, para penumpang pun turun. Dari area kendaraan, kami naik tangga menuju ruangan untuk penumpang yang ada di bagian atas.

Sebelum turun, saya sudah menyeduh pop mie dengan air panas. Anak-anak dan suami membawa tas camilan dan kotak berisi nasi goreng mereka. Kami makan dan ngemil diatas kapal.

Tak lama setelah kami naik, nampaknya semua kendaraan sudah masuk kapal, orang-orang yang memasuki ruangan untuk penumpang juga makin banyak. Mulai terasa kapal bergerak. Dan saya mulai merasa pusing.

Waduh bahaya nih, saya pun mengajak anak-anak untuk keluar ke anjungan, melihat lautan luas dan beberapa kapal yang berpapasan dengan kapal yang kami tumpangi. Sampai di Pelabuhan Gilimanuk, hari sudah gelap.

kapal fery ketapang gilimanuk

Tak lama setelah keluar Gilimanuk, turun hujan. Pas nih buat tidur, di cuaca begini. Setiap penumpang dapat bantal dan selimut, jadi dengan posisi kursi agak direbahkan, kami pun satu persatu mulai terlelap.

Saya terbangun dan mendapati bus sedang berada di antrian hendak mengisi bahan bakar. Sepertinya sudah dekat dengan Denpasar. Karena saya lihat lalu lintas lumayan padat. Keluar dari SPBU, bus berjalan lambat karena lalu lintas padat, sudah menjelang pukul sepuluh malam.

Saya pun bergeser mendekat ke arah sopir dan kru bus, apakah bus melewati jalan Sunset road, karena saya sudah pesan hotel yang berada di jalan itu. Kru bus lalu menanyakan nama hotelnya, dan dia bilang kayaknya lewat. Oke, baguslah, jadi kami bisa turun di depan hotel saja, tak perlu sampai pool bus.

Saya pun membuka aplikasi google Maps, dengan titik tujuan hotel Sun Royal. Sampailah bus di perempatan lampu merah. Menurut google Maps, hotel berada tak jauh dari perempatan itu, belok kanan dikit sudah sampai. Saya pun meminta anak-anak untuk bersiap-siap turun. Saat lampu menyala hijau, melewati perempatan, ternyata bus belok kiri.

Buru-buru saya jalan ke depan, dan minta turun, sambil bilang kalau hotelnya ada di arah berlawanan. Untung sopir dan kru busnya baik, kami pun dipersilakan turun tanpa terburu-buru. Setelah memastikan seluruh barang bagasi kami sudah diturunkan dan benar, kru bus meminta maaf karena ternyata hotelnya tak sejalur rute bus.

Kami pun tak mempermasalahkan, toh jalannya juga tak jauh. Itung-itung peregangan setelah seharian duduk di dalam bus, dengan menggendong ransel masing-masing, kami pun berjalan menuju hotel SunRoyal. Nggak jauh kok, paling 300 meteran saja.

Capek juga duduk seharian dalam bus MTrans Royal Sultan, tapi menyenangkan juga karena kami jadi punya tambahan banyak pengalaman sepanjang perjalanan

8 Comments

  1. Hani

    Saya penasaran bus yang model sleeper. Kalau lihat foto, antara duduk dan tidur sih posisinya. Perjalanan panjang apa engga puyeng yah. Kayaknya mending yang biasa aja, duduk…hehe….
    Lama juga ya perjalanan Malang-Den Pasar 13 jam. Zaman SMP pernah study tour JKT-Bali, kayaknya naik bus juga. Lupa saya, berapa jam yah? Tapi seru sih, pengalaman tak terlupakan…

  2. baru aja mau nanya perbandingannya dengan tarif pesawat, karena kok tarifnya lumayan mahal?
    Ternyata full service, termasuk makan lengkap camilan
    Busnya pun tampak mewah, dan pastinya nyaman

    hehehe ada uang ada barang ya Mbak?

  3. Mantab banget ya mbak, ternyata ada bus langsung dari Malang ke Bali. Harus dicoba ini, pasti sensasinya beda banget.

  4. Serunya Mbak Nanik. Melewati jalanan panjang, menyisir pinggir pantai, nyebrang di atas lautan, sampe akhirnya menyusur Bali bagian timur untuk sampai ke Denpasar. Gak nyangka loh ternyata naik bis dari Malang ke Denpasar itu makan waktu 13 jam. Lama juga ya. Perasaan deket aja. Tak pikir palingan sekitar 8 jam.

    Tapi keseruannya itu loh ya yang akan selalu diingat. Apalagi perut selalu terisi dengan baik ya. Aiihhh gak bakalan bosan lah. Tampaknya bus MTRANS ROYAL SULTAN ini memang sekelas sultan yo Mbak. Bikin penumpang ayem dan betah.

  5. Fenni Bungsu

    Daku gak kuat baca ceritanya kak Nanik kali ini, karena fix tambah lapar apalagi lihat foto nasi goreng yang wkwkwk.
    Ternyata kalo pilih tiketnya keberangkatan pagi dapat momen ciamik ya lihat pemandangannya. Apik dah nih bus, sultan banget

  6. Kayaknya menyenangkan ya naik bus MTrans Royal Sultan. Apalagi dengan banyaknya camilan yang diberikan. Tadinya, saya berpikir kalau kakak dan keluarga akan memilih yang bus sleeper. Soalnya, aku pingin merasakan sensasi naik bus sleeper. Hehehe….

  7. Udah lama banget saya gak naik bis antar kota. Udah beberapa kali bilang ke suami, pengen ngerasain jalan-jalan naik bis lagi. Penasaran sama sleeper bus.

  8. Terdengar nyaman sekali perjalanannya, mbak. Meskipun nggak double decker atau sleeper, tapi disediakan fasilitas lengkap seperti makanan. Rutenya menarik banget ya, melalui tepi laut bahkan Hutan Baluran. Menarik untuk dicoba ๐Ÿ˜€

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *