Teras Malioboro ini merupakan tempat baru bagi para Pedagang Kaki Lima (PKL) Malioboro. Ada dua lokasi Teras Malioboro sehingga memudahkan pengunjung untuk mendatangai lokasinya. Teras Malioboro 1 berlokasi di Gedung Eks Bioskop Indra, tepat berada di seberang Pasar Beringharjo. Sementara itu, Teras Malioboro 2 bertempat di eks Gedung Kantor Dinas Pariwisata DIY, tepatnya di sebelah utara Kantor DPRD DIY.
Mengunjungi Malioboro
Saya awal November 2022 berkunjung ke Malioboro. Berangkat dari Klaten selepas magrib, sepanjang perjalanan Klaten menuju jalan malioboro lancar. Tapi ternyata malam itu jalan Malioboro di tutup untuk kendaraan, sehingga mobil nggak bisa lewat.
Akhirnya kami lurus saja ke barat, mengendarai mobil pelan-pelan. Namun sepanjang pinggir jalan hingga depan stasiun Tugu penuh dengan mobil yang parkir. Untung sopirnya kenal daerah jogja, kami pun masuk gang di seberang stasiun tugu mengarah ke selatan. Akhirnya dapat juga tempat parkir di salah satu gang di jalan Malioboro, tepatnya di jalan Dagen.
Ternyata di kawasan Dagen ini banyak terdapat hotel, kelas melati maupun berbintang. Jadi kalau Anda dari luar kota, cari tempat menginap di dekat Malioboro, bisa cari di kawasan Dagen ini. Ada hotel Whiz, Lilik, Blue Safir, Dafam Fortune, Grand Malioboro, Maranatha dan beberapa hotel lainnya.
Di kawasan Dagen ini juga banyak sentra kuliner, jadi Anda nggak bakal kesulitan cari makan kalau menginap di kawasan Dagen.
Malioboro, Dulu dan Kini
Kawasan Malioboro sudah banyak berubah. Kalau dulu sepanjang jalan Malioboro itu penuh dengan pedagang kaki lima. Ada yang menjajakan aneka macam kerajinan, pakaian batik, sandal, tas , topi, makanan dan minuman pun ada.
Deretan para pedagang yang menggelar dagangannya di trotoar membuat area untuk pejalan kaki menjadi berkurang. Jadi menutupi etalase pertokoan di sepanjang Malioboro juga. Tapi dengan banyaknya barang yang bisa dilihat ini, menyusuri sepanjang Malioboro jadi tak begitu terasa melelahkan. Karena bisa sambil cuci mata melihat aneka macam dagangan.
Kini, jalan Malioboro bersih dari para pedagang. Dihias dengan dilengkapi kursi taman yang dapat digunakan untuk duduk para pejalan kaki yang lelah berjalan. Tersedia juga bola-bola batu besar yang bisa digunakan sebagai tempat duduk. Mau lari-larian di trotoar nggak takut lagi bakal menabrak barang dagangan.
Jalur untuk penyandang disabilitas (tuna netra) pun tersedia. Trotoar sepanjang malioboro kini dapat di susuri oleh pejalan kaki dengan nyaman. Apalagi malam itu tak terlalu ramai pengunjung, kami bisa menikmati suasana malam di Malioboro dengan santai.
Dari kawasan Dagen, kami berjalan menuju arah utara. Menyusuri trotoar dengan santai, sesekali berhenti untuk berfoto. Andong-andong terparkir di pinggir jalan, para kusir andong menawarkan jasanya untuk mengantar para pengunjung berkeliling.
Masuk Teras Malioboro 2
Terus berjalan ke utara, hingga sampai gedung DPRD DIY, lalu kami menyeberang dan masuk kawasan Teras Malioboro 2.
Deretan kios di bagian depan (sebelah barat) menjajakan aneka oleh-oleh khas Jogja. Baju batik, kaos dengan gambar khas Malioboro/Jogja, tas berbahan goni, dan kain aneka bentuk model dan warna, aneka bentuk topi dengan bahan yang bermacam-macam pula. Ada yang jualan sandal, sepatu, aneka barang kerajinan berbahan kayu dan logam.
Sementara di sini timur, penuh dengan penjual aneka jenis makanan. Makanan berat seperti soto, lalapan, bakso, maupun makanan ringan. Aneka keripik dan juga tentunya bakpia, geplak dan jajanan khas jogja lainnya.
Harganya pun termasuk murah, saya beli tas totebag 100 ribu dapat 3, campur berbahan kain kanvas dan goni. Lumayan kuat tasnya, bisa muat laptop dan beberapa barang lain.
Kalau pakaian batik, mesti cermat ya pilih bahan dan juga jahitannya. Ada yang bagus, ada juga yang kainnya tipis. Soal harga boleh di tawar kok. Ada yang sudah pasang harga pas, ada juga yang mesti tawar menawar.
Sudah hampir jam 10 ketika kami meninggalkan teras Malioboro. Jalan Malioboro sudah kembali di buka untuk dilalui kendaraan. Kami lalu kembali ke kawasan Dagen, dan mobil bisa masuk ke Jalan Malioboro. Menyusuri Malioboro ke arah selatan, yang bersih dari pedagang kaki lima. Saat melewati pasar Beringharjo, saya menoleh ke kanan dan melihat kawasan Teras Malioboro 1.
Di sudut dekat pintu masuk ke area parkir Teras Malioboro 2, terdapat ruang informasi. Jadi pengunjung kalau misal terpisah dari rombongan, bisa ke ruang ini saja. Atau mau bertanya-tanya tentang Teras Malioboro bisa juga ke sini. Nunggu jemputan kendaraan online, bisa di sini juga.
Seneng deh, akhirnya saya bisa melihat lagi Malioboro setelah sekian tahun tak ke sana. Malioboro dengan suasana baru tentunya. Anda, sudah ke Malioboro dengan tatanan yang baru ini kah?
WOW, kawasan Malioboro sekarang semakin tertib aja ya. Jadi lebih indah dipandang tanpa banyak pedagang kaki lima. Apalagi semenjak ada sentra belanja Teras Malioboro, jadi semakin rapi. Saya seumur umur belum pernah ke Jogjakarta ๐ญ๐ญ
Hmmm . . Jogja… kode alam inimah… kemarin dri kantor pada ke jogja.. ga ikutan… sekarang baca postingan ttg jogja. Alamat harus ke sana ini mah
Jadi lebih rapi ya Malioboro. Dulu, aku pas ke sana tuh masih ramai banget pedagang di pinggir-pinggir jalan. Berasa sesak dan nggak bisa bebas jalan di sana. Hehehe
Seru bangettttt kalau bisa menginap di sekitar Malioboro. Secara kalau malam bisa sampai larut nongkrong di sana sambil lihatin banyak seniman. Makin malam Malioboro makin hidup. Hihihi. Dahulu pernah ada acara ke UGM, jalan kaki dari UGM ke hotel yang lokasinya jauh aja gak kerasa capeknya. Apalagi kalau ada penginapan sekitar sana. Makin keren lagi.
Jogja tuh memang tempat wisata yang paling murah meriah. Walaupun saya belum pernah kesana sampai saat ini tapi mendengar cerita teman-teman jadi pingin juga kesana.
Loh baru tau Teras Malioboro tuh ada 2 ya? ku pikir cuma 1 ajaaa. Udah lama bgt ngga ke Malioboro, terakhir 3 tahun yg lalu deh. Sekarang makin bersih aja ya. Palling suka belanja baju sama sendal sambil nawar-nawar :))
Saya sih lebih suka kawasan Malioboro yang sekarang ya… Lebih rapi dan teratur. Nyaman buat jalan-jalan.
Kalau niatnya mau belanja oleh-oleh tinggal geser ke teras Malioboro.
Konsepnya ciamik deh!
Sekarang semuanya lebih terorganisir ya. Mau belanja dimana, mau jalan santai atau nongkrong cantik juga gak terganggu lagi. Malioboro memang selalu ngangenin…
Semoga berkesempatan lagi ke Yogya
Malioboro makin cantik dan makin indah aja nih dengan teras Malioboro .lebih tertata dan lebih tertib
Nah, ternyata Malioboro jadi lebih tertata ya. Semoga kawasan wisata lain bisa juga ditata dan dimaksimalkan agar makin indah dan menjadi daya tarik wisatawan.
terakhir kali menginjakkan kaki ke Malioboro adalah tahun 2007, jadi penasaran pengen kembali ke Jogja lagi dan jalan-jalan ke Malioboro lagi
Terakhir ke Jogja 2016 dan nginep di kawasan Dagen. Duuuh Jogja, rindunyaa pingi kesana lagi.
Pingin main ke Kota Gede dan nonton calung di Malioboro….
setuju banget dengan peraturan baru
karena selama ini sering risih kalo jalan-jalan di malioboro
kanan kiri dipenuhi pedagang yang nawarin barang dagangan mereka
saya juga takut copet
Soal rezeki mah, di mana pun tempatnya pasti datang kan ya
Naaahh. Malioboro jadi jauh lebih estetik ya Mbak Nanik. Lebih teratur dan enak dilihat. Meski di awal-awal pemindahan lokasi banyak yang protes, pasti nanti-nantinya akan terasa efek baiknya. Saya tuh dah lama banget pengen ke Jogya. Pengen nyobain KA Panoramic Jakarta – Jogya yang lagi hype itu. Dicatat deh, nanti nyari hotelnya di seputaran Dagen aja. Biar bisa rekreasi jalan kaki kemana-mana. Sekalian motret dan bikin tulisan tentang pasar tradisional yang sudah lama ingin saya lakukan.
Di Malioboro daku belum sampe ke terasnya kak.
Baru sekitar jalan rayanya aja, dan itu pun juga karena waktu SMU sih hihi.
Jadi mau ke sana lagi dah pankapan, insyaa Allah
Wah keren nih teras malioboro. Jadi lebih Bersih, tertata rapi Namun tetep jadi rekomendasi kalau liburan ke jogja ya kak
Kayaknya dua kali deh ke Teras Malioboro. Kalau dilihat lokasinya
seberang Pasar Beringharjo, kayaknya emang pas.. hehe
Makin keren, berkembang, dan tertata rapi ya sekarang Malioboro. Saya sekali-kalinya ke sana, itu pun sudah lama sekali. Baca di sini jadi tahu banyak perubahannya, semoga suatu saat ada kesempatan ke sana lagi.
Wah iri…. Aku belum pernah ke mailoboro. Ke Jogja pernah sih, ke rumah saudara. Tapi waktu itu mainnya ke candi Prambanan aja. Pengen ke mailoboro dan belanja banyak di sana. Huhuhuhu
Pingback: 5 Alasan Memilih Menyelenggarakan Outing Kantor di Yogyakarta - Jejak Wisataku
Pingback: Soto Bening Seger dan Murah di Klaten - Jejak Wisataku