Hari ini saya lagi malas masak. Jadi saya bilang ke suami buat makan di luar aja. Setelah suami setuju, pertanyaan berikutnya adalah “Mau makan apa dan di mana?”
Mulai deh kontak beberapa teman yang terkenal sebagai anwar alias anak warung. Terus ada satu teman yang merekomendasikan untuk ke Waroeng tani saja.
Baiklah, setelah bersiap, kami pun berangkat. Tak lupa buka aplikasi google maps dengan titik tujuan waroeng tani.
Lho, tujuannya waroeng tani, tapi kok judul tulisan ini Warung Kasemo? Iyah, setelah sampai di Waroeng tani dan berkeliling di sekitar situ, kami memutuskan untuk makan di Warung Kasemo saja. Jadi Waroeng Tani dan Warung Kasemo ini ada di satu kompleks, yaitu PAN JAVA yang lokasinya ada di Jalan TPST, Jetak Lor, Mulyoagung, Kec. Dau, Kabupaten Malang.
Sebelum saya cerita pengalaman kulineran di warung Kasemo, kita cari tahu dulu yuk, apa itu PAN JAVA.
Pan Java, Wisata Kuliner Bernuansa Tani di Desa Mulyoagung
PAN JAVA ini ada di tahun 2019, menjelang masa-masa negara kita diserang badai virus COVID-19. Menempati area yang sangat luas dan suasana asri. Memang awalnya adalah area pertanian, yang disulap jadi tempat wisata.

Ada 4 destinati tempat untuk memanjakan lidah, perut dan mata di area PAN JAVA ini , dengan konsep yang memang ditujukan untuk kebutuhan yang berbeda yaitu:
1. Lelenggahanan Warung Tani
Di sini, makanan disajikan secara prasmanan. Beraneka macam menu makanan tradisional, diletakkan dalam wadah yang terbuat dari tanah liat, ditata berjejer di atas anglo. Pengunjung bisa ambil nasi dan lauk pauknya, pesan minuman dan langsung bayar.
2 Garden Kafe
Di tempat ini Pengunjung akan di manjakan dengan tempat makan bernuansa Taman Bunga dengan menu yang tentunya juga bisa memanjakan lidah. Pas lewat sini, sepi, jadi saya nggak masuk.
3 Warung Kasemo
Kami masuk ke sini karena kepiawaian mbak-mbak yang jaga di depan warung, menawarkan untuk mampir dan segera menyodorkan buku menu untuk dilihat-lihat dulu. Boleh lihat saja, kalau cocok baru pesan, kalau nggak cocok, nggak apa-apa nggak pesan. Dan nyatanya, karena keramahannya, kami jadi memilih untuk memesan makanan di sini.
4 Kopi Tani
Kopi tani letaknya berhadapan dengan Warung Kasemo. Meja-meja panjang terbuat dari kayu, cocok buat ngumpul, ngopi dan ngobrol dengan teman-teman. Enaknya emang datang berombongan ke sini.
5 Kolam Pancing Mulyoagung
Bagi yang suka mancing, ada kolam pemancingan juga di sini. Lumayan luas dengan banyak tempat duduk. Saat saya tengok dan tunggu beberapa saat, tak keliahatan ada ikan yang berenang maupun mauncul sejenak ke permukaan. Tak ada juga pengunjung yang sedang memancing. Sepi
Menikmati Menu Makan Siang di Warung Kasemo
Warung Kasemo ini lumayan luas. Furniture yang digunakan dominan berbahan kayu, mengingatkan pada meja kursi yang ada di rumah jaman saya kecil dulu. Ada juga kursi yang menggunakan rotan, jadi nampak kekinian gitu deh.
Ada meja untuk 4 orang, ada juga yang ruang besar yang bisa memuat sampai 30 orang. Jadi mau datang rombongan pun, tak masalah. Kata mbaknya, kalau mau booking untuk acara tertentu juga bisa, ada sound system juga yang bisa digunakan. Kalau mau booking untuk acara, disarankan minimal 1 minggu sebelum acara, supaya bisa dipersiapkan dengan matang, baik pilihan menu maupun dekorasinya.
Tak ada dinding pembatas, sehingga pengunjung bisa leluasa melihat pemandangan sekitar. Mirip kayak konsep rumah joglo. Bagi yang suka lesehan, terdapat beberapa gazebo yang bisa di pilih. Kami memilih duduk di kursi saja, lebih nyaman buat perut yang semakin membuncit hehe.
Ada menu satuan, ada juga menu paket. Kami memilih salah satu menu paket. Saya lupa apa nama paketnya, soalnya struk pembayaran sudah di buang. Nasi dibentuk tumpeng, ditaruh di atas tampah, dikelilingi oleh lauk dan sayuran. Lauknya sih banyak, tapi bagi saya yang penyuka sayur, sayurannya kurang banyak. Menu di paket yang ditawarkan sudah termasuk minuman.

Bagi yang mau datang dengan rombongan, ada beberapa pilihan paket menunya juga. Tapi menu ini bisa disesuaikan juga kok dengan keinginan pengunjung, tidak harus persis sama. Tinggal nego menu dan harga aja.

Untuk rasa makanannya. Kami paling suka bebek gorengnya. Cah kangkungnya terlalu asin menurut ukuran lidah kami. Nasinya pulen, sambalnya enak, sayangnya kurang banyak. Karena porsinya memang untuk keluarga, sementara kami datang berdua, tentu saja tidak habis. Supaya tidak mubazir, menu yang masih tersisa kami minta untuk dibungkus saja, buat anak-anak di rumah.
Selesai makan, kami masih sempatkan berjalan-jalan di kompleks Pan Java. Bagi yang suka berfoto, banyak spot foto menarik. Tapi hati-hati banyak nyamuk yang menghampiri. Maklumlah, banyak tanaman golongan perdu yang memang tempat yang nyaman bagi nyamuk untuk bersarang
Leave a Reply